HUBUNGAN ANTARA PENATALAKSANAAN HIPERTENSI SECARA FARMAKOLOGI DAN NONFARMAKOLOGI DENGAN TERKONTROLNYA TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS SOASIO MALUKU UTARA

Salah satu penyakit yang menjadi masalah utama pada lansia adalah hipertensi. Hipertensi pada lansia baIk di negara maju maupun negara berkembang memiliki kecenderungan peningkatan prevalensi. MEngingat klien hipertensi tckanan darahnya sEring tidak terkontrol yang disebabkan oleh perilaku klien dalam menjalankan poly hidup, penatalaksanaan pengontrolan tekanan darah harus dilakukan olch pasien secara rutin supaya komplikasi yang berbahaya dapat dicegah. Selain pengontrolan tekanan darah pasien juga diharapkan mengontrol poly makan dan gaya hidup. Dari survey pendahuluan terdapat 250 lansia yang menderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penatalaksanaan hipertensi secara famiakologi dan non farmakologi dengan terkontrolnya tekanan darah pada lansia. Desain yang digunakan dal= penelitian ini adalah non ekperimental. Sampel diarnbil secara purposive sampling sebanyak 38 orang lanjut usia. Pengumpulan data dilakukan dengan inemherikan koesioner dan pengukuran tekanan darah, analisa data menggunakan analisis chi-square dengan [Aral' signifikan p>0,05. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2008 di wilayah Puskesmas Soasio Maluku [Tiara. Kesimpulan pada penElitian ini adalah adanya hubungan antara penatalaksanaan hypertensi secara Farmakologi dengan terkontrolya tekanan darah pada lansia dan tidak ada hubungan antara penatalaksanaan hipertensi secara nonfarmakologi dengan terkontrolnya tekanan darah. Setelah dijumlahkan secara keseluruhan maka di simpulkan tidak ada hubungan antara penatalaksanaan hipertensi sceara farmakologi dan ninfarmakologi dengan terkontrolnya tekanan darah. Hal ini disebabkan karena pada penatalaksanaan hypertensi tidak disertai perubahan gaya hidup dan manajemen stress. Pihak puskesmas diharapkan mampu untuk menerapkan program posyandu lansia untuk mengatasi hal tersebut.