HUBUNGAN TINGKAT ADIKSI GAME ONLINE KEKERASAN DAN INTENSITAS PERILAKU KEKERASAN REMAJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Latar Belakang: Game online adalah salah satu produk teknologi yang paling digemari remaja. Karakter pemain didalam game online dengan unsur kekerasan dapat mempengaruhi individu yang bermain game. Situasi menyakiti musuh yang dihadapi setiap hari, sedikit demi sedikit akan memberikan dampak kepada remaja untuk berfikir bahwa hal yang dilakukan itu menyenangkan dan biasa untuk dilakukan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta kasus kenakalan remaja terjadi setiap tahunnya, kasus kenakalan remaja yang sering terjadi adalah dalam bentuk klitih dan tawuran.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat adiksi game online kekerasan dan intensitas perilaku kekerasan remaja.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner adiksi game online remaja dan kuesioner perilaku kekerasan remaja. Responden penelitian berjumlah 96 orang yang ditentukan menggunakan rumus Lemeshow dan analisa data menggunakan Spearmen rho test.
Hasil: Hasil analisis menunjukkan, dari 96 remaja sebagian besar (50%) adiksi game online tingkat sedang yaitu sebanyak 48 remaja. Intensitas perilaku kekerasan menunjukkan bahwa mayoritas remaja memiliki intensitas perilaku kekerasan rendah sebanyak 43 remaja (44,8%). Hasil p value 0,000 (<0,005), sedangkan hasil korelasi didapatkan 0,731 yang bermakna bahwa kekuatan korelasi antara variabel adiksi game online dan intensitas perilaku kekerasan kuat dan hasil positif menunjukkan bahwa hubungan searah.
Kesimpulan: Tingkat adiksi game online kekerasan remaja di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu adiksi sedang. Adiksi game online dan perilaku kekerasan memiliki hubungan yang signifikan dengan koefisien korelasi kuat serta hubungan yang searah. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah menambahkan variabel penelitian yang lain untuk mengetahui adanya faktor lain yang mempengaruhi remaja berperilaku kekerasan.