HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA PADA ANAK YANG MENGALAMI HOSPITALISASI

Komunikasi terapeutik perawat merupakan suatu komunikasi dalam memberikan tindakan keperawatan yang bertujuan untuk kesembuhan pasien. Perawat memiliki peran penting dalam memberikan komunikasi terapeutik salah satunya untuk mengurangi kecemasan orang tua terhadap hospitalisasi anak. Dampak dari kecemasan orang tua akan mempengaruhi pikiran dan motivasi sehingga akan mempengaruhi pemulihan dan kesembuhan anak. Kecemasan dipengaruhi oleh banyak hal dan salah satunya adalah komunikasi terapeutik. Sehingga diperlukan penelitian untuk menentukan hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan orang tua.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan orang tua pada hospitalisasi anak.
Metode penelitian : Penelitian ini bersifat korelasional dengan rancangan cross sectional. Sampel sebanyak 44 responden yang merupakan orang tua dengan anak berusia 0-17 tahun yang baru pertama kali mengalami hospitalisasi di bangsal Anggrek RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan teknik purposive sampling. Analisis hipotesis korelasi menggunakan Uji Spearman Rank. Instrumen tingkat kecemasan memodifikasi dari Zung Self-Rating Anxiety Scale dan instrumen komunikasi terapeutik memodifikasi dari kuesioner Anggraeni.
Hasil Penelitian : Komunikasi terapeutik perawat sebagian besar baik yaitu 28 responden (63,6%). Tingkat kecemasan orang tua dengan anak yang mengalami hospitalisasi sebagian besar normal yaitu 13 responden (29,5%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan orang tua pada anak yang mengalami hospitalisasi dengan p=0,000 (