EFEKTIVITAS METODE GRAMATIKA DEDUKTIF PADA PEMBELAJARAN NAHWU DI KELAS IX C MADRASAH TSANAWIYAH PERSATUAN ISLAM (PERSIS) MANBA'UL HUDA BANDUNG

Pelajaran nahwu merupakan pelajaran wajib di pesantren persis Manba'ul Huda atau lebih dikenal dengan MTs Persis Manba'ul Huda. Tujuan mempelajari nahwu adalah agar terhindar dari kesalahan dalam bahasa Arab dan sebagai perantara untuk memahami Alquran dan sunah. Proses pembelajaran nahwu menggunakan metode gramatika deduktif yang bertujuan untuk memudahkan siswa menghafal dan memahami kaidah nahwu. Namun, berdasarkan data yang diperoleh dari nilai latihan harian siswa terbilang rendah atau di bawah nilai KKM.  Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan dari tujuan metode gramatika deduktif dengan hasil yang diperoleh berupa rendahnya pemahaman dan hafalan siswa pada pelajaran nahwu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan dan efektivitas metode gramatika deduktif pada pembelajaran nahwu di kelas IX C MTs Persis Manba�ul Huda. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menyajikan data berupa data deskriptif dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membuktikan data dari sumber yang berbeda kemudian ditarik kesimpulan serta menggunakan teknik triangulasi untuk membandingkan data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penerapan metode gramatika deduktif pada pembelajaran nahwu berjalan dengan cukup baik. Langkah-langkah metode gramatika deduktif diaplikasikan secara tersusun. Ada pun efektivitas metode gramatika deduktif pada pembelajaran nahwu tergolong masih kurang efektif berdasarkan idnikator-indikator metode berikut: a) Penguasaan guru terhadap materi dan metode pembelajaran nahwu sangat baik. Guru sangat menguasai materi baik dari cara penjelasan, jawaban dan pemberian contoh. Guru juga menguasai metode gramatika deduktif dengan baik. hal ini berdasarkan pada pengetahuan guru tentang metode gramatika deduktif dan metode-metode lainnya; b) Komunikasi yang baik antara guru dan siswa terjalin cukup baik. Interaksi antara guru dan siswa terlihat pada proses penjelasan materi. Namun, siswa tidak selalu merespon pertanyaan dan pernyataan guru. 30% siswa memberikan respon kepada guru selama proses pembelajaran; c) Motivasi untuk mempelajari nahwu menggunakan metode gramatika deduktif masih kurang baik. Siswa terlihat tidak bersemangat untuk belajar nahwu. Latar belakang dan pandangan siswa terhadap pelajaran nahwu pun rendah. Siswa tidak memiliki minat secara mandiri untuk mempelajari nahwu; d) Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang ditunjukkan oleh hasil atau nilai masih di bawah KKM.