PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS PATROL BARU

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab tingginya angka kematian di Indonesia. Secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit hipertensi. Jawa Barat menempati posisi ke-empat tertinggi dengan presentase 29,4% mengalami hipertensi yaitu sebanyak 13.612.359 jiwa mendertia hipertensi. Untuk provinsi Jawa Barat prevalensi penderita hipertensi di Desa Patrol Baru sebanyak 155 kasus. Data menunjukan edukasi dapat meningkatkan luaran terapi berupa penurunan tekanan darah dan peningkatan kualitas hidup. Masyarakat Puskesmas Patrol Baru belum pernah dilakukan edukasi untuk itu tujuan penelitiian ini adalah untuk mengetahui apakah edukasi berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah dan kualitas hidup pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Patrol Baru.Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental yaitu one group pretest postest. Total responden sebanyak 45 orang yang diambil secara simple random sampling. Data hipertensi didapat melalui pengukuran tekanan darah, data kualitas hidup didapat melalui kuesioner Short-Form (SF-36). Penelitian ini menggunakan uji statistik uji normalitas Shapiro Wilk Test dan uji Wilcoxon.Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian edukasi selama 1 bulan menyebabkan perubahan pada tekanan darah yaitu sebelum dilakukan edukasi nilai sistolik 171.40 ± 22.01 dan diastolik 104.22 ± 11.09. Setelah dilakukan pemberian edukasi nilai sistolik 143.22 ± 10.83 dan diastolik 88.13 ± 5.91. Hasil uji statistik tekanan darah didapatp value kurang dari 0,05 yaitu 0,00 yang artinya terdapat perbedaan bermakna. Hasil untuk kualitas hidup responden pada indicator keterbatasan fisik, nyeri tubuh, vitalitas, kesehatan emosional dan kesehatan mental diperoleh nilai p value kurang dari 0,05, yang artinya menujukan terdapat pengaruh kualitas hidup pasien hipertensi sebelum dan sesudah edukasi.