HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DENGAN KINERJA GURU DI MTS AL HIDAYAH GUPPI KOTA CIREBON

Setiap diri manusia adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Kepemimpinan kepala MTs Al Hidayah GUPP1 Kota Cirebon sangat diperlukan. Dan kinerja guru di MTs Al Hidayah GUPPI Kota Cirebon mendapat tantangan dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala madrasah dengan kinerja guru dan bagaimana garnbaran perilaku kepala MTs al Hidayah GUPPI Kota Cirebon. Penelitian ini bertolak dari pendapat G.R. Terry dan Winardi, yang penulis jadikan anggapan dasar bahwa : "Kepemimpinan adalah hubungan ketika satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak Iain untuk bekerja sama secara sukarela dalam mengerjakan tugas-cugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin tersebut." Penelitian ini menggunakan metode survai dengan teknik korelasional, yaltu penelitian yang berupaya untuk mengemukakan ada tidaknya pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat dan termasuk penelitian populasi.

Perilaku Kepemimpinan Kepala MTs Al Hidayah GUPPI Kota Cirebon sebagai manajer, administrator, supervisor, mencapai skor 53,4. Pimpinan Kepala Madrasah tersebut telah menerapkan gaya kepemimpinan situasional dengan pola persahabatan, keteladanan, tanggung jawab, pelayanan terbaik, pengembangan potensi/SDM, dan motivasi. Dan respon Guru MTs Al 11idayah GUPPI Kota Cirebon terhadap perilaku kepemimpinan kepala madrasah tersebut cukup baik. Sebagian besar (90%) guru MTs Al Hidayah GUPPI Kota Cirebon memberi respon positif terhadap kepemimpinan kepala Madrasah dibuktikan dengan kinerja guru yang baik. Dari hasil perhitungan korelasi product moment menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepemimpinan kepala madrasah dengan kinerja guru, dengan tingkat korelasi mencapai angka koefiensi 0,92. Berdasarkan angka tersebut terdapat korelasi yang sangat tinggi. Jika dikonsultasikanpada tabel korelasi product moment menuajukkan dengan N = 20, ternyata rxy (re = 0,92) > rt (1% = 0,765) > (5110 = 0,632). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan korelasi yang tinggr pada taraf signifikan 1% (taraf penerimaan 99%). Artinya semakin baik kepemimpinan kepala madrasah akan semakin baik pula kinerja guru. Dengan demikian, hipotesis bahwa Hi yang rnenyatakan ada hubungan antara kepemimpinan kepala Madrasah (X) dengan kinerja guru (Y) dinyatakan diterima.